Rabu, 15 Agustus 2012

Ramadhan Segera Berakhir



TINGGAL hitungan hari, Ramadhan 1433 H akan berakhir. Apa yang harus kita ucapkan apakah mengucapkan "Alhamdulillahi rabbil ‘alamin" karena kita sudah mampu menyelesaikan Ramadhan ini dengan baik, atau kita tidak mampu mengucapkan apa-apa, hanya air mata kita yang menetes ke pipi, karena teringat bahwa bisa jadi ini adalah Ramadhan kita terakhir. Kegembiraan dan kesedihan ketika Ramadhan berakhir pasti akan muncul, gembira karena kita termasuk kelompok-kelompok yang menang, dan sedih karena boleh jadi kita termasuk kelompok yang kalah. Tidak ada yang tahu, kecuali Allah, karena Allah memang menjelaskan bahwa ialah yang langsung menilainya.

Sebulan penuh kita melaksanakan Ramadhan dan sebulan penuh juga nilai-nilai relegius memancar di dalam fisik dan rohani kita. Kita bagaikan seorang yang mengejar CPnS (Calon Penghuni Surga), berusaha mati-matian siang malam untuk selalu dekat kepada-Nya. Di mana di waktu siang kita berpuasa dan diwaktu malam kita melaksanakan qiyamul lail, tadarusan dan sebagainya. Semuanya itu untuk mendapat ‘tiket’ sebagai penghuni Surga.

Seperti munajatnya sang ‘pendosa’ yang merintih bahwa sebenarnya ia tidak pantas masuk ke dalam Surga karena banyaknya dosa yang ia kerjakan, tetapi juga ia tidak sanggup menderita jika ia harus dilemparkan ke dalam Neraka.

Ramadhan merupakan bulan pembakaran dosa, apakah dosa-dosa kita telah kita bakar, sehingga kita tidak berdosa lagi dan mendapatkan kefitrian atau sebaliknya, Ramadhan lenyap begitu saja tapa memberi kesan kepada kita sama sekali.

Sungguh beruntunglah orang-orang yang menyadari kehadiran Ramadhan dan sungguh celakalah orang-orang yang selesai Ramadhan maka dihatinya tidak ada bekas sama sekali.

Hari ini, banyak di antara kita yang mencoba ‘hidup’ di Ramadhan kali ini, tetapi Allah mematikan hati mereka, karena memang hati mereka sudah penuh dengan kesombongan, kerakusan dan sebagainya. Sehingga panggilan untuk melaksanakan ibadah puasa mereka tulikan. Mereka memang hari ini tidak menyadari kesalahan itu, tetapi ketika tubuh ini telah bersatu dengan tanah maka di situlah kita merasakan bahwa apa yang selama ini kita kejar sesungguhnya adalah sesuatu yang semu. Kita sibuk mengejar dunia, tetapi dunia akhirnya meninggalkan kita. Kita baru tersadar ketika maut telah menjemput kita.

Ramadhan adalah bulan muhasabah, apakah kita telah melakukan muhasabah terhadap diri kita. Atau kita lebih banyak menilai diri orang lain?

Sebentar lagi, mungkin tidak akan kita dapati rombongan anak-anak yang berlari-lari menuju masjid untuk shalat jamaah, karena biasnya mereka rajin ke masjid hanya pada Ramadhan saja (mudah-mudahan hal ini tidak benar).

Sebentar lagi tidak akan kita dengar orang-orang yang tadarusan di masjid atau di rumah karena Ramadhan sudah meninggalkannya (mudah-mudahan hal ini tidak benar)

Sebentar lagi tidak akan kita lihat orang-orang yang menyumbang kepada orang-orang yang tidak mampu lewat sedekah dan zakatnya, karena Ramadhan telah meninggalkan kita (mudah-mudahan hal ini tidak benar)

Yang benar adalah apakah tahun depan kita bertemu lagi dengan Ramadhan? Mudah-mudahan saja.

Minal Aidin Wal Faizin, Mohon Maaf Lahir dan Batin



Sumber : analisadaily.com, komik muslimah

Sabtu, 04 Agustus 2012

Tips Sahur Agar Puasa Tidak Lemas




Saat puasa tubuh mempunyai cadangan energi yang lebih sedikit dari biasanya. Padahal kita tetap dituntut untuk terus beraktivitas seperti biasanya. Jangan sampai gara-gara puasa, produktivitas kita menurun. Supaya badan tetap segar sepanjang hari, kita harus mengkonsumsi makanan yang tepat untuk sahur. Yuk, simak tips-tips sahur berikut ini agar tidak lemas saat berpuasa.


1. Tetap Makan Dengan Porsi Normal
Tetap makan dengan porsi normal seperti biasa saat sahur. Makan yang lebih banyak dari porsi biasanya justru akan membuat perut kekenyangan dan terasa tidak nyaman. Lagipula makanan yang masuk ke tubuh dalam jumlah yang berlebihan bisa menyebabkan tubuh lebih cepat mengalami dehidrasi. Makan dengan porsi yang terlalu sedikit pun tidak baik untuk tubuh karena bisa mengurangi energi dalam tubuh dan menyebabkan tubuh menjadi lemas.

2. Makan Makanan yang Mengandung Karbohidrat Kompleks
Perbanyak konsumsi makanan dengan karbohidrat kompleks seperti nasi merah, gandum utuh, roti gandum, biji-bijian, serta buah dan sayuran. Karbohidrat kompleks dicerna oleh tubuh dalam jangka waktu yang lama sehingga mampu menghasilkan cadangan energi yang lama serta memperlambat sistem pencernaan sehingga perut terasa kenyang lebih lama. Karbohidrat kompleks juga dapat mencegah dehidrasi karena fungsinya yang mampu membantu tubuh menyerap air lebih efisien.

3. Hindari Makan Terburu-Buru
Makanlah secara perlahan sebab jika kita mengunyah makanan terlalu cepat kadar gula dalam darah akan terganggu sehingga beberapa jam setelah sahur perut akan menjadi cepat lapar. Tubuh akan bekerja lebih keras untuk menyerap nutrisi makanan pada saat kita makan terlalu cepat. Akibatnya, tubuh kurang sempurna dalam menyerap nutrisi sehingga cepat lemas.

4. Minum Air Putih yang Cukup
Perbanyak minum air putih pada saat sahur. Air putih lebih baik ketimbang teh manis atau minuman manis lainnya. Teh dan gula memang cepat menghasilkan tambahan energi namun energi yang dihasilkan dari gula pasir juga lebih cepat hilang sehingga tubuh mudah menjadi lemas.
Sebaiknya minum teh manis atau minuman manis lainnya pada saat berbuka saja untuk menggantikan energi yang hilang dalam waktu yang cepat. Mengkonsumsi buah dan sayur yang mengandung banyak air seperti semangka dan timun juga disarankan. Jangan minum kopi dan teh berlebihan karena bisa menyebabkan tubuh kekurangan cairan.

 

              komik muslimah